LUWU TIMUR - Keluhan masyarakat mengenai pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Malili Luwu Timur seolah menjadi persoalan klasik.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Luwu Timur, Awaluddin meminta manajemen PDAM Luwu Timur melakukan inovasi dalam memberi layanan kepada masyarakat, ia berharap, jangan sampai air bersih tidak mengalir ke rumah-rumah warga hingga berbulan-bulan, seperti yang dialami masyarakat .
Menurutnya, PDAM harus bekerja keras siang dan malam jika ada air belum atau tidak mengalir ke rumah warga di Desa Baruga Malili. Pasalnya, air bersih merupakan kebutuhan vital bagi semua orang.
“Kalau satu atau dua hari masih dimaklumi, tapi kalau sudah bulanan ini sudah tak wajar. Apalagi banyak matinya ketimbang hidup. Makanya masyarakat selalu minta PDAM untuk memberikan layanan terbaik, ” kata Awal yang akrab dengan sapaannya kepada jurnalis indonesiasatu.co.id, Minggu (6/6/2021).
PDAM, tambah Awal harus mampu mengambil skala prioritas. Wilayah yang debit airnya kecil harus bisa terlayani, karena air merupakan kebutuhan dasar warga.
Pelanggan yang sudah membayar, wajib mendapat pelayanan terbaik.
“Ini keluhan sudah berbulan-bulan soal air bersih PDAM. Jangan sampai keluhan yang sama selalu berulang-ulang.” harap Awal.
Dia juga mengingatkan, petugas PDAM harus tetap rajin turun lapangan dan menyelesaikan persoalan air bersih ke warga.
Baca juga:
BMKG: Potensi Hujan Lebat 3 Hari Ke Depan
|
PDAM harus bertanggung jawab penuh jika ada gangguan atau air tak mengalir. Misalnya dengan mengirim air bersih melalui tangki kepada warga-warga.
”Meski sering dikeluhkan tapi pelayan tetap tidak normal. PDAM harus kerja, ” pungkas Awal.
Selaku Sekjen Pospera Luwu Timur, Awal juga meminta kepada anggota DPRD Luwu Timur yang ada di Dapilnya tanggap menanggapi keluhan masyarakat.
"Harusnya anggota DPRD Luwu Timur tanggap menanggapi keluhan warga, " harap Awal.
Diberitakan sebelumnya, Warga di Dusun Lagaroang, Kecamatan Malili, Luwu Timur, mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Malili yang selama ini ketap macet. Kondisi ini hampir berlangsung beberapa bulan terakhir, akibatnya masyarakat terpaksa mengelurkan biaya tambahan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, kendati sering macet.
Menurut warga sekitar, pelayanan PDAM akhir-akhilir ini kian bobrok. Bagaimana tidak dalam sehari semalam, air hidup bisa dihitung menggunakan jari. Padahal air bersih merupakan kebutuhan yang sangat fital.
”Rata-rata warga disini menggunakan air PDAM, ” katanya. (SH)