LUWU TIMUR - Tambang galian C yang terletak salah satu bukit di Desa Lamaeto, Kecamatan Angkona, Lutim, tepatnya di lereng gunung meresahkan warga sekitar.
Pantauan di lapangan, sekitar lokasi tambang tidak ada lagi pepohonan dan nyaris gundul. Terlihat pula sebuah alat berat beraktifitas menggali tanah dan batu.
Parahnya, letak aktivitas tambang tersebut berada diatas gunung, sementara di kaki gunung terdapat pemukiman warga.
Menurut warga sekitar kepada awak media yang enggan menyebut namanya mengatakan, kalau sejak adanya kegiatan tersebut warga bermukim di kaki gunung lokasi penambangan itu mengaku merasa was-was, Senin (26/10/2020).
Terlebih-lebih lagi kata dia, ketika musim hujan, karena sangat dikhawatirkan terjadi longsor.
"Ini bisa saja terjadi longsor pak ketika musim hujan. Dan dampaknya rumah warga yang berada di kaki gunung akan tertimbun, " ujarnya lagi.
Olehnya itu, kami meminta pihak kepolisian dan instansi terkait menghentikan aktivitas tersebut karena sangat mengancam keselamatan warga, imbuhnya.
Ke arah lokasi tambang terlihat sebuah papan informasi yang tertempel di dinding rumah bahwasanya tambang tersebut memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP).
Didalam papan informasi itu, tertulis pula kalau nama pemilik IUP tersebut yakni Samsuddin dengan luas area pertambangan, 5, 06 hektar.
Terpisah, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan DLH Lutim, Nasir Dj mengatakan, kalau pihaknya akan segera turun meninjau ke lokasi tambang.
"Nanti kami cek, kalau analisa kami aktivitas tambang tersebut ancam keselamatan warga pasti akan kami tindaki, " singkatnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi dari pemilik tambang dan pihak terkait.(JIS)