LUWU TIMUR - Sungguh memperihatinkan melihat kondisi warga Desa Asuli, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, yang kehidupannya hanya mengais rezeki di tempat sampah.
Meskipun mereka tinggal di daerah kaya dengan sumber daya alam dan memiliki tambang nikel, tetapi dirinya tidak pernah sedikitpun merasakan hal tersebut.
Baca juga:
Immanuel Macron VS Politisi Indonesia
|
Berdasarkan pantauan media ini, warga yang mengais sampah tersebut rupanya sudah berdomisili di Kecamatan Towuti berkisar 10 tahun.
Mereka tinggal disebuah gubuk berukuran 2 x 3 meter yang beralaskan lantai tembok dan berdinding seng bekas.
Di dalam gubuknya terlihat beberapa perlengkapan masak, dan kompornya pun berada disamping tempat tidur serta beberapa pakaian yang berserakan.
Baca juga:
Angin Kencang Rusak Rumah Warga Luwu Timur
|
Sementara didepan gubuknya terdapat tumpukan sampah yang sudah di sortir dan siap dijual.
Seorang kepala rumah tangga milik gubuk tersebut, Kamal menceritakan kalau dirinya bersama istri dan empat orang anaknya yang berusia belasan tahun tinggal di gubuk itu.
“Kami tinggal di gubuk ini pak, sekalipun kecil tapi kami bersyukur masih ada orang baik yang meminjamkan lahannya untuk kami tempati, ” ungkap Kamal kepada awak media, Kamis (03/06/2021).
Selain dirinya kata Kamal, disamping kamar saya ini, ada juga seorang ibu yang tinggal bersama empat orang anaknya.
“Jadi satu rumah ini kami bagi dua, ” ujar Kamal lagi.
Lanjutnya, setiap hari saya beserta keluarga kami ini pergi ke tempat sampah untuk mencari bahan yang bisa bernilai uang.
Setelah itu kami sortir lalu dijual ke tempat pengumpul, ceritanya.
Tak hanya dirinya, terdapat pula beberapa orang yang bekerja seperti ini.
“Ada sekitar puluhan orang pak yang bekerja seperti ini, dan semuanya warga Desa Asuli, ” jelasnya.
Kegiatan seperti ini sudah lama kami kerjakan demi bisa bertahan hidup, karena kami fikir kami bisa kerja apa selain ini, sambungnya lagi.
“Soal penyakit, kami tidak fikirkan lagi yang penting kami bisa bertahan hidup, ” pungkas Kamal dengan mata berkaca-kaca.
Ditanya apakah pernah mendapat bantuan dari pemerintah atau PT. Vale?
“Dari Vale belum pernah pak, kalau dari pemerintah desa terakhir tahun lalu tepatnya Idul Adha, itu pun baru satu kali, ” kuncinya.(SH)