Pengurus dan Kader PKK Luwu Timur Dibekali Sosialisasi Deteksi Dini Resiko PTM

    Pengurus dan Kader PKK Luwu Timur Dibekali Sosialisasi Deteksi Dini Resiko PTM
    Tim Pengerak PKK Kabupaten Luwu Timur mengadakan kegiatan sosialisasi deteksi dini resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dari pokja IV dengan menghadirkan dua narasumber, masing-masing, Dr. Nasrum Machmud dan Dr. Budi Amran, yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Bupati Luwu Timur, Selasa (31/08/2021).

    LUWU TIMUR - Tim Pengerak PKK Kabupaten Luwu Timur mengadakan kegiatan sosialisasi deteksi dini resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) dari pokja IV dengan menghadirkan dua narasumber, masing-masing, Dr. Nasrum Machmud dan Dr. Budi Amran, yang berlangsung di Aula Rumah Jabatan Bupati Luwu Timur, Selasa (31/08/2021).

    Sosialisasi deteksi dini resiko PTM ini dibuka langsung Bupati Luwu Timur, H. Budiman. Ia berharap dengan kegiatan sosialisasi ini dapat menambah pengetahuan para pengurus dan kader PKK sehingga nantinya dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya melakukan deteksi dini terkait PTM di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.

    Menurut Bupati, penyandang penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke merupakan kelompok yang rentan terinfeksi virus termasuk virus covid-19. Pasalnya, kata Budiman, kondisi (daya tahan tubuh) penyandang PTM sudah tidak sama dengan orang normal. Olehnya itu, pemeriksaan deteksi dini ini berupa pengecekan kadar gula darah, asam urat, tekanan darah, serta berat badan dan tinggi badan perlu dilakukan secara berkala.

    “Diharapkan dengan kegiatan yang rutin dilakukan ini, masyarakat dapat memahami bagaimana mengetahui faktor risiko apa yang ada dalam dirinya dan dapat mengantisipasinya dengan mengubah gaya hidup agar lebih sehat secara mandiri, ” katanya.

    Lanjutnya, dimasa pandemi covid-19 setiap orang yang memiliki PTM semestinya harus rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter, baik yang sudah sakit maupun yang masih merasa sehat. Karena PTM ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid dan dapat menjadi semakin buruk apabila penderitanya terinfeksi virus.

    Tingginya kasus positif covid-19 pada penderita PTM disebabkan oleh faktor lemahnya daya tahan tubuh penderitanya. Bahkan beberapa diantaranya akhirnya meninggal dunia. Itu artinya, faktor penyakit komorbid menjadi dasar peningkatan meninggalnya pasien covid-19, karena itu dibutuhkannya upaya deteksi dini penyakit tidak menular ini dibudayakan kepada masyarakat dan bisa menjadi salah satu pencegahan tingkat keparahan covid-19.

    Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu Timur, Hj. Sufriaty menghimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat. Menurutnya, ada beberapa hal yang penting dilakukan secara rutin, yakni pola makan yang tentu saja harus mengikuti kaidah gizi seimbang, selanjutnya olahraga yang rutin.

    “Kepada pengurus PKK kabupaten, kecamatan, desa, kader dan pengurus dasawisma sebagai ujung tombak di masyarakat diharapkan berperan aktif mensosialisasikan pentingnya menerapkan pola hidup sehat di lingkunganya masing-masing, ” pungkasnya. (SH)

    Sulsel Lutim
    Suhardi

    Suhardi

    Artikel Sebelumnya

    PTM di Luwu Raya dan Toraja, Hanya Luwu...

    Artikel Berikutnya

    Rakorwasdanas Virtual, Bupati Budiman: Sistem...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Danlanud Sultan Hasanuddin Pimpin Upacara Pembukaan Kemah Bakti dan Sosialisasi Krida Saka Dirgantara
    Pangdivif 3 Kostrad Kunjungi Polda Sulsel, Tingkatkan Sinergitas TNI-Polri
    KAHMI Sulsel Bakal Gelar Serial FGD, Cari Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Longsor
    Pimpin KTT World Water Forum, Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden Jokowi Di Bali
    Satgasud PAM VVIP KTT World Water Forum Amankan Wilayah Udara Bali

    Ikuti Kami