LUWU TIMUR - Berselang satu minggu pasca perayaan momen hari raya Idul Fitri 1 Syawal, umat muslim kembali merayakan lebaran ketupat.
Berbeda dengan lebaran Idul Fitri, lebaran ketupat merupakan tradisi dari masyarakat Indonesia khususnya tradisi yang muncul dari masyarakat jawa, biasanya berlangsung pada 8 syawal, seminggu setelah merayakan Idul Fitri dan dirayakan di rumah atau tempat wisata.
Seperti halnya di Luwu Timur, sejumlah objek wisata pantai dan permandian dipadati pengunjung, Kamis 20 Jumat (20/5/2021).
Salah satunya di objek wisata Pantai Balo-balo, Kecamatan Wotu, Luwu Timur. Para pengunjung didominasi wisatawan lokal.
“Sejauh ini pengunjung dari wisatawan lokal. Karena terlihat dari kendaraan pengunjung, ” ungkap salah satu pengelola objek wisata Pantai Balo-balo, Rahmat kepada jurnalis Indonesiasatu.co.id.
Meski demikian, Rahmat menganggap kunjungan wisatawan tahun ini masih dibawah rata-rata sebelum Covid-19.
“Namun kami berharap kedepan pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga objek wisata bisa kembali normal dan maju lagi, ” ujarnya.
Menurut Rahmat, wisatawan lokal yang masuk ke Pantai Balo-balo kemungkinan karena ada pemberlakukan penyekatan mudik oleh pemerintah.
Sehingga wisatawan dari Luwu Utara tidak bisa berkunjung ke luar daerah.
“Kami juga mendukung dengan langkah pemerintah terkait penyekatan perbatasan wilayah, karena salah satu upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Dan meski hanya wisatawan lokal yang masuk, protokol kesehatan Covid-19 tetap kami maksimalkan, ” katanya.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Mas Arya mengaku, tiap libur Lebaran maupun hari libur lainnya, ia kerap berwisata ke pantai Balo-balo.
Karena kata dia, kawasan wisata tersebut cukup indah dan suasananya juga asri.
“Kalau renang di laut juga tidak takut kena batu karang, karena pantainya tidak ada karang, sehingga enak jika berenang di pantai ini, ” tandasnya.(SH)