Suhardi
LUWU TIMUR - Warga Kecamatan mengeluh karena sudah dua hari terakhir air dari perusahaan daerah air minum (PDAM) tidak mengalir. Dalam hal ini bagian dari pelayanan PDAM Cabang Mangkutana.
Warga merasa kesulitan karena tidak ada pasokan air bersih dari PDAM. Agar tetap mendapatkan air, warga terpaksa menampung air hujan.
"Sudah dua hari tidak mengalir, " ujar salah satu warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, Rabu (3/3/2021).
Dia menuturkan, sudah dua hari merasa kesulitan air bersih, terpaksa air galon untuk digunakan.
Cadangan air itu pun habis keesokan siangnya untuk keperluan MCK. "Untuk memasak pakai air isi ulang dulu, " ujarnya.
Lain lagi cerita Jumadil warga Desa Maleku. Dia setiap hari harus membeli belasan botol galon air isi ulang akibat pasokan air yang terhenti dari PDAM. "Satu galon air isi ulang Rp5.000. Tinggal dikalikan saja, " ujarnya.
Jumadil menilai kinerja PDAM Cabang Mangkutana sangat buruk.
Sementara Kepala PDAM Cabang Mangkutana melalui Bagian Tehnik, Nawir yang dikonfirmasi mengatakan, matinya layanan air bersih di Kecamatan Mangkutana dan sekitarnya disebabkan instalasi pengolahan air di Kasintuwu sedang di lakukan pencucian bak.
"Hari ini sudah mulai mengalir pak, " ujarnya.
Demikian juga kata Staf PDAM Cabang Mangkutana, Herwin membenarkan hal tersebut.
"Iye, lagi pembersihan bak recervoar, " kata Herwin singkat melalui pesan WAnya, Rabu (3/3/2021).
Hal itu disebabkan hujan deras di hulu di sungai yang menyebabkan air baku sungai Ue Lanti keruh karena bercampur lumpur, pasir, dan material sampah.
"Akibatnya air baku dari sungai tidak dapat diolah atau diproduksi, " tuturnya.(JIS)
Updates 
HermanDjide 
Subhan Riyadi 
Tony Rosyid 
