LUWU TIMUR - Wakil Bupati Luwu Timur terpilih Budiman Hakim jadi rebutan partai koalisi untuk dijadikan kader.
Bahkan Budiman Hakim di kabarkan bergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal tersebut terungkap, Budiman menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP ketika bertemu dengan Sekretaris DPD PDIP Sulsel Rudy Pieter Goni, beserta sejumlah pengurus lainnya seperti, Risfayanti Muin, Andi Anshari Mangkona dan Andi Walingan beberapa waktu lalu.
Diketahui, Budiman yang berpasangan dengan almarhum Thoriq Husler diusung Golkar, Gerindra, PDIP, PKS, PAN, Hanura dan PKB.
“Sesuai pembicaraan dan amanah dengan Alm Pak Husler serta pertemuan dengan Ketua PDIP Andi Ridwan Wittiri dan Rudy Goni pada saat itu di Jakarta, sejak mundur dari ASN, saya resmi bergabung dengan PDIP sejak Oktober, ” kata Budiman, Kamis 31 Desember 2020.
Budiman mengatakan, dalam pertemuan santai bersama pengurus PDIP Sulsel, membahas tahapan selanjutnya dan diberi arahan oleh DPD PDIP Sulsel untuk terus membangun komunikasi dengan keluarga Almarhum Thoriq Husler dan partai-partai pengusung.
Sementara itu, Wakil Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Risfayanti Muin mengatakan, pertemuan dengan pertemuan santai ini adalah pertemuan sesama kader.
“Pertemuan ini santai dan membahas tentang agenda khusus, sekaligus silahturahmi sesama kader, ” ungkap Legislator DPRD Sulsel ini dikutip di beberapa media online.
Baca juga:
Tony Rosyid: Republik Buzzer
|
Risfa menambahkan, sebagai salah satu partai pengusung Thoriq Husler-Budiman di Pilkada Luwu Timur. PDIP Sulsel sangat kehilangan sosok Almarhum Thoriq Husler.
“PDIP Sulsel sangat kehilangan sosok almarhum adalah pemimpin rakyat, yang menjadi teladan dan panutan rakyat. Menjadi pilihan rakyat untuk kedua kali, tapi Allah punya kehendak lain, ” jelasnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: KAMI di Tengah Lautan Persekusi
|
Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arief menilai, Wakil Bupati Luwu Timur terpilih Budiman Hakim, harus menghargai perjuangan Golkar dalam memenangkan Pilkada Luwu Timur.
“Partai Golkar, jika tidak berkoalisi sebenarnya tidak masalah. Karena kursinya cukup untuk mengusung. Lain halnya kalau kursi kita tidak cukup. Disitu baru terbuka wilayah kompromi. Jadi Pak Budiman harus menghargai hasil perjuangan keras Partai Golkar, ” jelasnya, Kamis (18/2/2021).
Tak hanya itu, pria kelahiran Takalar ini juga mengingatkan jasa-jasa Partai Golkar selama Budiman Hakim berkarir sebagai ASN di Luwu Timur. Bagaimana tidak, pada masa Bupati Luwu Timur Hatta Marakarma yang juga ketua Golkar Lutim pada masa itu, Budiman Hakim dipercaya mengisi jabatan strategis.
Begitupun pada masa Ketua Golkar Luwu Timur Thoriq Husler saat menjabat bupati Lutim. Budiman Hakim merupakan ASN ‘pilihan’ sehingga dipilih menjadi calon wakil bupati hingga memenangkan Pilkada 2020.
“Secara moril, beliau sudah menyadari akan hal itu. Sehingga insyallah beliau bisa menjaga komitmen Partai Golkar, ” pungkasnya. (JIS)