Suhardi
Suhardi
  • Nov 20, 2020
  • 610

Proyek Pengaspalan di Desa Mandiri Luwu Timur Dikeluhkan Warga

LUWU TIMUR - Proyek pengaspalan yang melintasi di Desa Mandiri, Kecamatan Tomoni, Luwu Timur menyisakan problema baru bagi warga. 

Pasalnya proyek pengaspalan yang di kerjakan oleh PT Macca Mulia Dinamis dengan nilai kontrak (Rp.8.917.378.000 ) dan sedangkan nilai kontrak ruas (Rp.965.327.200, -) yang bersumber dari dana APBD tahun anggran 2020 dari dinas PUPR Kab.Luwu Timur di keluhkan warga setempat.

Terkait keluhan mereka di duga pihak dari (PT Macca Mulia Dinamis) tidak memikirkan dampak dengan apa yang mereka kerjakan saat ini di lokasi.

Sala satu warga setempat yang tak ingin disebutkan namanya, mengeluhkan cara pengerjaan proyek tersebut.

"Proyek pengaspalan yang mereka kerja, menyisakan masalah kepada kami, yakni ada drainase yang mereka tidak kerja malahan parit tersebut tersumbat sehingga air hujan meluap ke rumah warga yang ada di sekitar situ, mestinya parit itu harus mereka benahi juga kok malah di pindahkan ke ujung, " keluh warga kepada awak media.

Menanggapi hal tersebut, Junaidi selaku pengawas dari (PT.Macca Mulia dinamis) mengatakan pihaknya sudah ada rencana memperbaiki drainase tersebut, namun Kepala Dusun setempat melarang, dengan alasan perintah Kades Mandiri. 

"Jangan dikerja didepan situ karena bangunan tersebut masih baru dan masi tahap pemeliharaan oleh pemda, " ungkap Junaidi menirukan kata Kadus Setempat.

Sementara Kepala Desa Mandiri Bambang Suprianto bekata lain dan berbeda dari penyampain pengawas dari (PT Macca Mulia Dinamis) sebelumnya.

"Tidak seperti itu sudah salah itu penyampaian ke kita, memang betul kami melarang mereka kerja kalau mereka menggunakan alat berat untuk menggalinya karna bangunan puskesmas tersebut masi terbilang baru, " ucap Bambang saat di konfirmasi, Jumat (20/11/2020).

Bambang pun melanjutkan  dikawatirkan ada goyangan pondasi dibaguan bawah, apabila mereka (Konteaktor red) menggunakan alat berat.

"Kami dari pemerintah desa maunya di kerjakan secara manual saja kalau toh memang mereka kekurangan tenaga kan bisa masyarakat di berdayakan tinggal di hitung saja berapa biaya anggaran di titik tersebut, dan PPKnya saya baru satu kali ketemu saat awal baru di mulai kerja, " keluhnya.

Bambang meminta harus drainase tersebut di bersihkan. "Terus kenapa juga kalau tidak di kerja, kenapa tidak di bersihkan kembali biar airnya bisa mengalir agar rumah warga kami disana tidak terendam apabila hujan turun, " pintanya.

Sementara itu, Pihak Kontraktor Andi Irham selaku Kepala Proyek (Kapro) mengatakan sangat menyesalkan terkait informasi yang di terimanya.

"Mereka terlambat konfirmasi ke kami terkait masalah itu sehinga kami pindahkan volume pekerjaan di ujung , karna kami di buru waktu, " jelasnya.

Terpisah selaku PPK dari Dinas PUPR Luwu Timur, Gappar mengatakan pihaknya
mengira persoalan tersebut sudah selesai.

"Saya kira sudah selesai  masalah itu yang kemarin, tunggu biar saya nanti saya akan lihat langsung ke tempat tersebut, " tutup Gappar.(JIS)

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU